Hari Kamis 25 November 2010 yang lalu, gw menyempatkan diri untuk ikut kopdar reksadana syariahnya Ahmad Ghozali. Kenapa sih pengen banget ikut kopdar ini? Soalnya gw udah lama pengen beli reksadana tapi ga jadi2 karena terbentur masalah konvensional atau syariah dan awalnya gw sempet ragu apa bener syariah atau ga.
Alhamdulillah lewat kopi darat ini gw dapet ilmu tentang berinvestasi khususnya investasi reksadana syariah.
Sebelum kita melakukan investasi tahap awal adalah dengan melakukan screening
Yang pertama dicari tentunya harus yang halal dulu sesuai syariat agama Islam kemudian yang berkah (berkah disini maksudnya bahwa ada dana yang berlebih yang bisa diinvestasikan) setelah itu kita mencoba membuatnya bertambah tentunya dengan cara investasi
2 Hal yang harus dilihat sebelum memutuskan Investasi
Jadi Rencana Keuangan itu kira kira seperti ini :
Mudah-mudahan sampai sini penjelasannya jelas yaa :) Soalnya yang nulis sama sekali bukan QM atau lulusan Ekonomi dan masih belajar jadi jauh dari kesempurnaan..
Kita lanjut ke Produk Investasi dan tingkatan Resiko Investasi
Ada dua hasil yang bisa didapatkan pada saat berinvestasi, yang pertama adalah hasil yang bertahap (fixed income) atau hasil yang sekaligus (Growth Income)
Fixed Income contohnya adalah
Tabungan
Deposito
Obligasi
Growth Income
Reksadana
Unitlink
Asuransi Jiwa
Obligasi Sukuk
Saham (walaupun halal tapi proses penjual beliannya masih diragukan kehalalannya)
Kontrak Berjangka (diragukan kehalalannya)
Resiko Investasi
Untuk list daftar reksadana syariah yang ada saat ini dapat dilihat disini
Untuk kopdar kemarin sendiri disediakan fasilitas reksadana syariah berjamaah dari HSBC Amanah dengan cara membuka tabungan investasi sebesar min 5.000.000 yang nantinya akan diauto debet per bulan sebesar 1.000.000 (angka hanya contoh dapat berubah sesuai keinginan peserta)
Jumlah nilai di rekening
Untuk nominal 5.000.000 ini akan dikenakan biaya 1,5% setiap penarikan namun untuk nominal diatas 20.000.000 tidak ada biaya yang dikeluarkan :)
Untuk lebih jelasnya mengenai reksadana syariah bisa ditanyakan ke Pak Ahmad Ghozali langsung bisa dibaca di webnya atau ke twitternya @ahmadghozali sementara untuk membuka reksadana melalui HSBC Amanah bisa langsung ke HSBC Amanah, Gedung WTC Jakarta Lt.1 – Jl.Jend.Sudirman Kav.29-31
Alhamdulillah lewat kopi darat ini gw dapet ilmu tentang berinvestasi khususnya investasi reksadana syariah.
Sebelum kita melakukan investasi tahap awal adalah dengan melakukan screening
Halal
Berkah
Bertambah
Yang pertama dicari tentunya harus yang halal dulu sesuai syariat agama Islam kemudian yang berkah (berkah disini maksudnya bahwa ada dana yang berlebih yang bisa diinvestasikan) setelah itu kita mencoba membuatnya bertambah tentunya dengan cara investasi
2 Hal yang harus dilihat sebelum memutuskan Investasi
- Dana Cadangan -- yaa kita harus memiliki dana cadangan terlebih dahulu sebelum memutuskan investasi tujuannya supaya investasinya optimal (tidak diambil untuk keperluan mendadak)
- Rencana keuangan -- Seperti apa sih rencana keuangan? Kalo biasa baca baca QM Financialnya Ligwina Hananto itu dy selalu bilang yang pertama sebelum melakukan investasi kita harus selalu bertanya "Tujuan Lo Apa?"
Jadi Rencana Keuangan itu kira kira seperti ini :
Tujuan : misalnya untuk biaya pendidikan anak kita
Kapan : Biaya pendidikan apa? SD kah? SMP kah atau justru Kuliah? Berapa tahun dari sekarang
Resiko : Ini bisa dilihat dari list resiko (akan dijelaskan dibawah) dilihat dari jenis investasi yang akan kita lakukan
Dana : Berapa yang kita butuhkan untuk menyekolahkan anak kita kuliah pada saat ini di universitas tertentu? Berdasarkan inflasi berapa yang akan kita butuhkan pada saat anak kita kuliah? Jadi berapa yang harus kita siapkan per bulan untuk mendapatkan hasil investasi sesuai kebutuhan kita di masa itu?
Mudah-mudahan sampai sini penjelasannya jelas yaa :) Soalnya yang nulis sama sekali bukan QM atau lulusan Ekonomi dan masih belajar jadi jauh dari kesempurnaan..
Kita lanjut ke Produk Investasi dan tingkatan Resiko Investasi
Ada dua hasil yang bisa didapatkan pada saat berinvestasi, yang pertama adalah hasil yang bertahap (fixed income) atau hasil yang sekaligus (Growth Income)
Fixed Income contohnya adalah
Tabungan
Deposito
Obligasi
Growth Income
Reksadana
Unitlink
Asuransi Jiwa
Obligasi Sukuk
Saham (walaupun halal tapi proses penjual beliannya masih diragukan kehalalannya)
Kontrak Berjangka (diragukan kehalalannya)
Resiko Investasi
Resiko Tinggi : RD/UL Saham
Resiko Menengah : Property, Valas, ReksaDana UL/PT dan ReksaDana Campuran
Resiko Rendah : Tabungan Berjangka, Unit Link, Deposito, Emas
Dana Cadangan : Tabungan, Deposito dan Emas
Untuk list daftar reksadana syariah yang ada saat ini dapat dilihat disini
Untuk kopdar kemarin sendiri disediakan fasilitas reksadana syariah berjamaah dari HSBC Amanah dengan cara membuka tabungan investasi sebesar min 5.000.000 yang nantinya akan diauto debet per bulan sebesar 1.000.000 (angka hanya contoh dapat berubah sesuai keinginan peserta)
Jumlah nilai di rekening
Untuk nominal 5.000.000 ini akan dikenakan biaya 1,5% setiap penarikan namun untuk nominal diatas 20.000.000 tidak ada biaya yang dikeluarkan :)
Untuk lebih jelasnya mengenai reksadana syariah bisa ditanyakan ke Pak Ahmad Ghozali langsung bisa dibaca di webnya atau ke twitternya @ahmadghozali sementara untuk membuka reksadana melalui HSBC Amanah bisa langsung ke HSBC Amanah, Gedung WTC Jakarta Lt.1 – Jl.Jend.Sudirman Kav.29-31
Halo lia, salam kenal. Aku googling reksadana syariah nyasar kesini. Lumayan memberi pencerahan, bahasanya mudah dimengerti. Senengnya kalo ada kelanjutan dari tulisan ini hehe:)
ReplyDeleteGhiffari, salam kenal dari zikra dan fatha yaa:)
alhamdulillah kalo bermanfaat pengen lagi sih mbak udah banyak yang numpuk di kepala cuma belon sempet aja *sok sibuk hehehe
ReplyDelete