Notes: Ini adalah salah satu dari tulisan "ngacapruk" ala gw. Rambling teu puguh lah.
Salah satu hal berat yang harus gw akui dalam hidup adalah gw jarang bisa legowo atau menerima keadaan. Tumbuh dengan banyak kriteria ideal dan sempurna di sekitar gw, boleh jadi salah satu penyebabnya. Semacam ada standar tingkat kesuksesan, keimanan, kecantikan, kebaikan, kepintaran dll. Jadi dengan mudahnya gw stres karena hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan.
Di satu masa di tahun 2014, gw merasa cukup muak sama rutinitas ke kantor, mengejar karir tapi ada hal-hal penting lain yang terabaikan. Mengambil cuti 2 minggu penuh (sebenernya karena Mama pergi jalan-jalan sih) gw putuskan untuk ikut mengambil kelas yoga di Natura Yoga. Kebetulan yang ngajar temen SD dan SMA gw.
I was a bit surprised, bukan karena gerakan atau pose-posenya, tapi karena gurunya mengingkatkan gw akan salah satu hal yang penting yang akhirnya gw jadiin tagline blog karena saking kena banget. Amanda selalu ingetin buat bring your awareness to this moment, you can't change the past and control the future. Seringkali gw khawatir akan masa depan, menyesali masa lalu tapi gw lupa kalo gw hidup sekarang detik ini dan gak gw nikmatin.
Bahwa akhirnya gw menyadari bahwa yoga tidak hanya untuk melatih fisik tapi untuk melatih mindfulness juga.
Waktu berjalan, di tahun 2015 gw hamil Aimee. Sudah mulai cek-cek tentang gentle birth dan self healing tapi akhirnya baru ikut kelas Self Healing True Nature di kehamilan 34 minggu. Yang mana persiapannya jadi serba kilat, ya salah gw juga kan nunda-nunda terus.
Tapi dari Self Healing Training, gw baru sadar bahwa ada banyak sampah batin yang tidak pernah gw sadari. Yang ditumpuk terus menerus. Setelah melewati perubahan besar di tahun 2016, pindah rumah, proses diet Ghiffari, punya bayi LAGI setelah sekian lama dan resign dari pekerjaan. Tanpa gw sadari emosi gw dan sampah batin yang dibiarkan begitu saja mulai meletup-letup.
Mencoba untuk mencari alternatif lebih dekat di sekitaran Bogor, gw coba terapi hati ke Syahriar Rizza (bisa browsing aja ya tentang siapa dan apa). Hasil membaik namun kemudian menyadari ongkos memperbaiki kesehatan mental gw kok lumayan juga ya dan ga bisa diclaim ke kantor hehe.. Lalu alih-alih menyembuhkan gw malah membiarkan.
Minggu lalu, Natura Yoga bekerja sama dengan Dela Jaskara mengadakan acara "Connecting with the womb" untuk sedikit banyak mengenalkan atau mengingatkan kembali tentang proses self healing yang dulu sudah pernah dipelajari atau mencicip proses TAT untuk yang belum pernah ikut trainingnya. Seperti yang sudah diduga rasa sesak di dada yang belakangan kumat lagi jadi sedikit berkurang. Walau gw sendiri tau, untuk menghilangkan sepenuhnya diperlukan proses yang tidak cepat.
Waktu mbak Diwien bertanya pendapat gw setelah sekian lama tidak ber TAT, gw bilang "ingin rasanya ber TAT biar ga malas-malasan TAT biar cepet bersih sampah batinnya." lalu jawaban mbak Diwien "memang kita ini profesional menderita, kalo ditanya apa saja kejadian yang bikin marah dan sedih kita lancar jawab, tapi kalo ditanya apa yang buat kita bahagia kita perlu waktu untuk jawab." diikuti dengan anggukan peserta, gw menyadari bahwa ini bener banget.
Mudah-mudahan gw lebih rajin TAT dan sehat lahiriah dan batiniah. Balance.
Take some time to heal your self. To learn self love and self acceptance. Namaste
Comments
Post a Comment